­
June 2009 - Aisya's Note
In Puisi,

cahaya aLam

wangi sepi-sepi pasir dipantai tersapu gelombang-gelombang kasar meski harus hilang terpecah karang meninggalkan embun abadi ada tersimpan rasa perih mendera mengingat engkau disaat itu aku yang tak paham dengan semua tentangmu kau bawa ku lalui apa yang aku tak mengerti kau bawa ku resapi semua sikapmu yang membuatku terluka dan menangis namun akhirnya tak mesti tercurah jiwamu tak mampu menahan semua ketidakberdayaan ini...

Continue Reading

In Puisi,

penantian

hamparan langit yang maha sempurna berjuta-juta bintang diangkasa namun satu bintang yang berpijar menghampiriku teruntai turun bintang itu menyapaku ada tutur kata yang terucap ada damai yang kurasakan bila sinarnya sentuh wajahku kesedihanku seakan terhapuskan alam raya pun semua tersenyum menunduk dan memuja harinya terbuka waktu menatap wajahnya dan aku berada entah dimana hanya hatiku menuntun jalannya bintang, resapan nilainya pencarianku usai sudah...

Continue Reading

In Puisi,

kekuatan ini

ketika keretaku datang lagi menjemput cintaku yang tlah lama mati seperti layaknya bintang sebelumnya tak bersinar menjadi berpijar dan menghangatkan menghangatkan tiap aliran trombosit yang ada dilaju darahku luka lama yang belum terobati seakan ditetesi embun yang menyejukkan aku mulai membuka mata ya benar, ini realita aku berusaha menjaga bintang tetap bersinar aku akan mencoba menghapuskan gelisah yang mendera ku ingin hidupku selalu...

Continue Reading

In Puisi,

sahabat hati

Ingin aku sungguh bicara satu kali saja Sebagai ungkapan kata rasa Rasa yang selalu menggelayuti dan menghantui pikiranku Telah cukup lama aku biarkan dalam keheningan ini Kebekuan dibibirku tak berdayanya tubuhku Dan ternyata cinta yang menguatkan aku teman sungguh setia menemani kesepianku menjaga lelah tubuhku, membasuhku setulusnya dengarkan nafas yang hatiku dihangatkan dan resapkan keharuman untaian mencintaiku bintang, aku masih menunggu kebekuan itu...

Continue Reading

In Puisi,

semangat ini

Ku mantapkan hati untuk maju melangkah pergi Menerobos dinding gelap ini Tlah ku pertanyakan lagi Ketika aku tenggelam dalam kesunyian ini Ku coba mendamaikan hati ini Sepatutnya aku mampu melaluinya Meretaskan jiwa Tegaskan hatiku untuk melewati hari Dengan keyakinan hati yang ku miliki Biar, aku ikhlaskan laluku Aku akan terus melangkah Ku mantapkan hati untuk maju melangkah pergi Menerobos dinding gelap ini Tlah...

Continue Reading

In Puisi,

Bidadaraku

Aku membayangkan surga didepanku Ketika aku memandang wajah bintang Aku ingin melupakan sejenak hasratku untuk melangkah Aku akan menjadi sayapnya, tambatan hatinya Yang mengilhami tiap langkah hidupnya Begitu adanya, dalam goresan pena Dia suratan takdir untukku Belum pernah aku menjumpainya selama ini Dan aku tak akan pernah berhenti Mencintaimu wahai sosok Aku akan menjadi nafasnya, mungkin juga nadinya Yang akan menjaga denyut jiwanya...

Continue Reading

In Puisi,

cinta

Merasa kecup hangat sebentuk cinta Seperti tetes embun menyegarkan hari Terciptakan keajaiban dihati Cinta tak hanya diam Aku yang berkelana mengelilingi semua ini Mencari untaian arti makna Apakah sesungguhnya makna dari semua ini Jika mungkin bumi harus terguncang badai Cinta tak akan mungkin hilang Merasa kecup hangat sebentuk cinta Seperti tetes embun menyegarkan hari Terciptakan keajaiban dihati Cinta tak hanya diam Aku yang...

Continue Reading

In Puisi,

muhasabbah

Angin bertiup menyadarkan aku Terpaksa aku berhenti sejenak Apakah yang sebenarnya terjadi padaku Apakah bintang memihak kepadaku Dan pijarnya masih menghiasi malam Seperti halnya engkau bintang, mencoba menyinari hidupku tapi apakah yang ku lihat kini adalah kenyataan air menyapu kerasnya karang Langit memang berlapis dan samudra juga terbentang luasnya Dan kini aku mencoba berdiri dari keterpurukan ini Angin bertiup menyadarkan aku Terpaksa aku...

Continue Reading

In Puisi,

semua tak sama

Dalam benakku lama tertanam sejuta bayangan dirimu Peluk terasa cahaya hati mengingat apa yang tlah kau berikan Waktu berjalan, lambat mengiring dalam titian takdir hidupku Cukup sudah aku tertahan dalam persimpangan masa silamku Coba tuk melawan getir yang terus mengecam Meresap kedalam relung sukmaku Coba tuk singkirkan aroma nafas tubuhmu Mengalir mengisi laju darahku Apalah arti hidupku ini memapahku dalam ketiadaan Segalanya luluh...

Continue Reading

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe