CINTA SEORANG IBU

1:49:00 PM

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya

Suaminya sudah lama meninggal karena sakit

Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.

Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang


Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi

Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya

Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap

Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung, pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba..., biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya......”

Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman

Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah...

Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong - bondong manyaksikan hukuman tersebut sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya

Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba

Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang

Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada

Saat mereka semua sedang bingung, tiba- tiba dari tali lonceng itu mengalir darah

Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat

Dengan jantung berdebar - debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah

Tahukah saudara-saudariku apa yang terjadi....?

Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah

Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata

Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan

Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya

Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya

Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu untuk anaknya betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya.

Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu
karena mereka adalah sumber kasih Allah bagi kita di dunia ini

Sesuatu untuk dijadikan renungan utk kita..

Agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang t ida k bisa dinilai dengan apapun

There is a story living in us that speaks of our place in the world

It is a story that invites us to love what we love and simply be ourselves

Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati
Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan

Gunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali



**** Setelah membaca cerita diatas, ku berharap saudara-saudariku semakin sayang akan sosok ibu,..dan selalu mengirimkan doa kepadanya...entah masih hidup atau sudah dipanggil yang MAHA KUASA...

Tentunya masih segar dalam ingatan kita betapa besar jasa-jasa seorang ibu.

Mengandung 9 bulan lamanya.

Mempertaruhkan nyawa dan hidupnya agar kita dapat menikmati indahnya dunia yang fana ini.

Belum cukup sampai di situ, tak lelah mereka menyapih dan menyusui kita 2 tahum lamanya sembari menyiapkan kebutuhan rumah tangga keluarga.

Di saat kecil, kita sering menangis agar ibu membelikan apa yang kita pinta. Saat malam tiba, mereka lah yang membacakan dongeng kehidupan agar kita terlelap dalam heningnya suasana malam.

Belum pulas seorang ibu menikmati tidurnya, beliau dikejutkan suara tangisan kita kala tengah malam tiba. Beliau mengajarkan kita apa arti mencintai dan apa arti dicintai.

Tak terasa, kini pun kita telah beranjak dewasa dengan berbagai masalah yang datang silih berganti menguji seberapa besar kesabaran kita.

Kita seolah terlena akan kesibukan duniawi yang banyak memakan waktu luang.

Kita menjadi lupa akan jasa-jasa beliau kepada kita.

Alangkah bahagianya kita yang masih diberi kesempatan melihat secara utuh wajah seorang ibu.

Meskipun hanya bisa mengucapkan selamat kepadanya di saat hari ibu tiba.

Sementara sebagian dari kita hanya bisa bersimpuh, bersujud, dan berdoa sambil menengadahkan tangannya dalam langit-langit pengharapan seraya berkata, “Ampunilah dosa-dosa ibuku, TUHAN. Terimalah seluruh amal ibadahnya.

Tempatkanlah beliau di surgamu yang indah “. Amin.

Sementara ku..., yang hanya bisa menulis dalam bait-bait tak bermakna tanda kasih dan sayang kepada sang ibunda tercinta yang alhamdullillah masih setia mendampingi diriku.

JASA-JASAMU TAK KAN HILANG DITELAN ZAMAN WAHAI IBUNDA KU SAYANG.....

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe