Memandangi awan yang berarak
Putih menuju ufuk yang berwarna jingga
Angin yang berdesir menyampaikan berbagai cerita tentang rasa
Rindu aku damainya berlari di tegah ilalang

Masa memang selalu memberi warna
Tapi seluruh warna itu akhirnya bersintesa menjadi putih
Dan di puncak bukit batu ini aku memandangi langit
Saat seekor burung terbang melintasi semesta rasa
Duhai ..ada warna rindu tentang sungai-sungai yang mengalir
Ada warna rindu tentang desau angin yang membawa manusia-manusia cahaya bermata jeli..

Illahi …
Degup-Mu dijantungku
Satu-satu terserak dalam diam
Satu-satu hilang dalam risau yang berkepanjangan
Rindu akan pulang ini begitu menyiksa
Rindu akan KAU sang maha cahaya…

Duhai sang pemilik waktu
Dalam tertatih ku ingin kau sambut tangan lelah ini
Dalam nafas yang kian tersenggal ku tahu KAU lah hidup dan MATI ku
Satu saja asa yang terlontar pada awan yang berarak itu
Sisakan saja kebaikan ..tuliskan di atas nisan dari pualam ini
Biar semesta mengenang satu sosok yang bernama aku….